[MERAWAT PESAN]
Ulang tahun losta ke-18
Mahasiswa
adalah Agent of Change, agen dari suatu perubahan, peran seorang
mahasiswa begitu penting, tidak sekedar mencakup kegiaan pembelajaran di
universitas, namun juga di setiap lingkungan dimanapun mereka berada.
Perlu disadari, mahasiswa adalah kaum intelektual terdidik. Dari sekian
banyak kaum intelektual tersebut akan muncul beberapa bibit kaum
intelektual yang aktif di berbagai kegiatan yang berlandaskan tri dharma
perguruan tinggi, yang mampu memberikan sumbangsih terbaik kepada
bangsanya.
Namun jika
dilihat saat ini ternyata peran mahasiswa telah mengalami kemunduran
(degradasi), sadar atau tidak, hal itu telah menggerogoti tubuh
mahasiswa. mahasiswa seolah-olah tidak mampu lagi menjalankan tugasnya
sebagai Agen Of Change. hal ini tidak lain di karenakan kurangnya
kesadaran mahasiswa dalam mejalankan fungsinya sebagai agen perubahan.
Melihat
fenomena ini, Kelompok studi pertanian (LOSTA) Fakultas Pertanian
Univeritas Pembangunan Nasional "veteran" Yogyakarta dalam ulang
tahunnya yang ke-18 mengadakan kegiatan DIALOG bersama dengan demisioner
LOSTA yang bertajuk "MERAWAT PESAN" (17/04/2017).
Dalam
sambutannya sebagai ketua panitia Eka Saragih menegaskan kegiatan ini
bertujuan untuk mengembalikan api semangat perjuangan membentuk
kader-kader yang berkualitas baik dalam segi Organisasi, Budaya
(Kulture) maupun Akademik.
Sedangkan
menurut ketua Losta sendiri yaitu Firmanto atau sering di sapa Cak
firman, melalui kegiatan ini Losta ingin merekonsoliasi kembali
nilai-nilai yang telah bergeser dari mahasiawa, selain itu kegiatan ini
juga bertujuan menostalgiakan tentang perjuangan-perjuangan yang pernah
dilakukan.
kegiatan yang
diadakan di ruang seminar fakultas pertanian ini bukan hanya dihadiri
oleh anggota losta saja melainkan beberapa aliansi mahasiswa juga turut
perpartisipasi dalam kegiatan ini, seperti partai PISS, BEM fakultas
pertanian, HMPS agroteknologi, HIMAGRI, serta banyak mahasiswa UPN yang
ikut andil dalam acara ini. Antusiasme peserta juga sangat luar biasa,
hal ini dapat di gambarkan dengan jadwal kegiatan yang seharusnya
berakhir pukul 15.00 harus di perpanjang karna banyaknya penanya dan
rasa keingintahuan para peserta sampai pukul 17.00.
hal
ini pun mendapat apresiasi dari mas Anang Imamudin selaku pembicara
seminar "semakin banyak orang yang bertanya itu menandakan masih banyak
orang kritis" tuturnya.
Hal
ini menandakan bahwa masih banyak orang-orang yang peduli tentang
kampus UPN, serta masih banyak pula orang-orang yang ingin belajar
tantang pola pergerakan. Hanya saja bagaimana cara yang harus dilakukan
agar orang-orang yang kritis ini dapat bersatu dalam keharmonisan
sehingga tidak ada lagi kepentingan-kepentingan politik,
kepentingan-kepentingan budaya, dan kepentinga-kepentingan lain yang
dapat merusak ideologi kita sebagai mahasiswa, yang ada hanya satu
kepentingan yakni kepentingan dalam persatuan dan kesatuan untuk membela
hak-hak mahasiswa yang saat ini sedang di ambang keterpurukan.
"Wahyu
Suprabowo Hardi SP selaku demisioner losta juga berpesan bahwa
nilai-nilai perjuangan yang sudah di lakukan oleh pendahulunya harus di
warisi secara total agar kader losta tetap produktif"
Hal
ini mengingatkan kita tentang kata-kata Bung Karno kepada rakyat
Indonesia pada setiap pidatonya, “Jangan sekali-kali melupakan sejarah”
oleh
HUMAS BEM Fakultas Pertanian UPN "veteran" Yogyakarta
Komentar
Posting Komentar