MAY DAY? ALIH FUNGSI LAHAN BURUH TANI

 

Ada apa dengan May day?

May day atau Hari Buruh Internasional merupakan hari perayaan buruh sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Mei, pada hari itu biasanya dijadikan sebagai momentum dengan melakukan demonstrasi atau aksi unjuk rasa dalam rangka mendukung para pekerja. Sejak abad ke-19 di Amerika Serikat dan Kanada, peringan hari buruh disebut dengan istilah Labor Day serta di peringati setiap hari Senin pertama bulan September. Namun, di negar-negara lain May day atau Hari Buruh Internasional di peringati pada tanggal 1 Mei. Menarik benang merah May day dan hak-hak para pekerja yang bukan berasal dari negara komunis atau sosialis seperti Rusia dan Kuba, melainkan negara Amerika Serikat.

Dikutip dari History, pada puncak revolusi industry ribuan para buruh baik pria, wanita, dan anak-anak meninggal setiap tahunnya. Hal ini diakibatkan kondisi kerja dan jam kerja yang panjang dengan rata-rata 10-16 jam/hari. Upaya dalam menghentikan kondisi yang tidak manusiawi ini, Federation of Organized Trades and Labor Unions (FOTLU) menggelar konferensi di Chicago pada 1884. Organisasi tersebut memproklamirkan, jam kerja para buruh harus dibatasi hingga maksimal 8 jam dan wajib diberlakukan pada 1 Mei 1886[1].

Knights of Labor dan FOTLU kemudian mengerahkan para buruh untuk mogok kerja dan berdemonstrasi. Pada 1 Mei 1886, lebih dari 300 ribu pekerja yang berasal dari 13 ribu perusahaan di seluruh negeri melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut haknya. Pemogokan kerja dilakukan oleh hampir 100 ribu buruh yang berawal dengan aksi protes berlangsung damai. Namun, pada tanggal 3 Mei 1889 situasi berubah menjadi aksi ricuh dikarenakan aparat Kepolisian Chicago terlibat bentrok dengan para buruh di McCormick Reaper Works. Situasi ricuh mengakibatkan korban jiwa berjatuhan dan empat buruh di nyatakan tewas. Pada hari berikutnya aksi dilakukan kembali di Haymarket Square dan dilakukan Orasi August Spies yang berapi-api. Kekacauan aksi kembali terjadi akibat masyarakat tanpa identitas melemparkan bom dan mengakibatkan tujuh polisi dan delapan warga sipil tewas[2]. Aksi yang terjadi tersebut akhirnya diselenggarakan kongres sosialis internasional di paris yang bertepatan pada 1 Mei 1889.

Lahirnya hari buruh di Indonesia sudah tercatat sejak yahun 1920, pada saat itu tokoh pergerakkan nasional bung karno menyampaikan kepada para buruh untuk mempertahankan politieke toestand. Politieke toestand merupakan sebuah keadaan politik yang dapat melakukan gerakan buruh bebas  berserikat, bebas berkumpul, bebas mengkritik, dan bebas berpendapat. Selain itu, buruh juga melakukan Machtsvorming yang artinya suatu proses pembangunan atau pengakumulasian kekuatan. Machtsvorming dilakukan dengan cara pewadahan setiap aksi dan perlawanan kaum buruh dalam serikat-serikat buruh, menggelar kursus-kursus politik, mencetak dan menyebarluaskan terbitan, mendirikan koperasi-koperasi buruh, dan sebagainya[3]. Landasan Machtsvorming dibutuhkan untuk beberapa hal yaitu pertama, adanya kontradiksi atau pertentangan tak terdamaikan atara pihak kaum sana dan pihak kaum sini. Kedua, rakyat negara jajahan hanya bias mematahkan imperialisme, berikut segala pengaruhnya melalui pengambil alihkan kekuasaan politik. Ketiga, Machtsvorming harus dilakukan di atas prinsip radikalisme yaitu prinsip perjuangan yang menolak kompromisme, perubahan setengah-setengah, politik lunak dan segala bentuk politik tawar-menawar dengan pihak kaum sana[4].

 

Buruh tani

Pertanian merupakan sektor yang sangat berpengaruh dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), sesuai dengan tujuan kedua yang berisi mengakhiri kelaparan, mencapai ketahan pangan dan nutrisi yang lebih baik, dan mendukung pertanian berkelanjutkan. Pelaksanaan SDGs termuat pada peraturan presiden nomor 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Perbangunan Berkelanjutan. TPB (Tujuan Perbangunan Berkelanjutan) merupakan agenda global yang merupakan agenda dari, oleh dan untuk rakyat (agenda of the people, by the people and for the people)[5].

 Peran petani dan buruh tani sangat berkaitan erat dengan kemajuan pangan dan pertanian di Indonesia. Lahan pertanian banyak menyerap tenaga kerja penduduk Indonesia, jumlah pekerja di sektor pertanian terus mengalami peningkatan hingga pada Agustus 2020 mencapai 38,23 juta tenaga kerja atau sekitar 29,76%[6]. Tenaga kerja sektor ini berkaitan erat dengan strata sosial masyarakat yang bersangkutan, petani golongan menengah mempergunakan buruh tani dan golongan masyarakat miskin untuk melakukan pengolahan lahan pertanian.

Menurut undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 1 Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Peran buruh tani adalah melakukan pengelolaan lahan milik oran lain atau bekerja dilapangan seperti mencangkul, membajak dan melakukan budidaya tanaman. Bekerja sebagai buruh tani tidak memperoleh tunjangan dan jaminan kesehatan serta menerimah upah sesuai dengan banyaknya hari kerja dan jam kerja. Buruh tani tani yang menggantungkan hidup di sektor pertanian sebagai mata pencarian utamanya saat ini mengalami ketidakadilan.

Keadaan Indonesia di tengah wabah covid-19 menyebabkan perekonomian di berbagai sektor mengalami penurunan. Namun, sektor pertanian mampu memberikan pertumbuhan yang positif dalam perekonomian. Popularitas pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian tidak membuat kesejahteraan buruh tani bertambah. Berdasarkan BPS perkembangan upah buruh tani nasional pada januari 2021 hanya sebesar Rp 52.338/hari. Sehingga dinyatakan bahwa Kondisi terkini buruh tani Indonesia sangat memprihatinkan, banyak juga dari mereka yang kehilangan sumber nafkah karena semakin sempit lahan pertanian yang dapat di olah. Fenomena termarginalnya buruh tani Indonesia mengharuskan melakukan berbagai langkah strategi agar mampu bertahan hidup. Pergeseran pekerjaan merupakan salah satu langkah strategi para buruh tani, dengan pergesaran pekerjaan ini dianggap sebagai jalan alternative. Di tambah lagi dengan angkatan kerja yang semakin tinggi, keahlian dan pengalaman bekerja pada sektor non pertanian sangat terbatas sehingga mengakses pekerjaaan sangat sulit[7].

Fenomena marginalisasi buruh tani juga menyebabkan mereka menjual lahan pertanian, bekerja serabutan, berdagang dan bermigrasi ke kota besar. Namun, bermigrasi kota besar justru menimbulkan permasalahan baru dikarena bekerja di kota besar membutuhkan strata pendidikan tertentu. Ini bertolak belakang dengan tingkat pendidikan yang rendah sehingga mereka menerima bayaran yang relatif rendah. Fenomena pergeseran pekerjaan buruh tani sejalan dengan data Direktur Pembangunan Daerah PPN/Bappenas yang menyatakan pada tahun 1976 proporsi pekerja Indonesia di sektor pertanian mencapai 65,8% dan di tahun 2019 mengalami penurunan signifikan menjadi 28%[8].

 

Alih fungsi lahan pertanian

Alih fungsi lahan pertanian ke non-pertanian masih terus berlangsung bahkan cenderung mengalami peningkatan, ujar menteri pertanian Syahrul pada rapat kerja dengan komisi IV DPR RI, Senin (29/3/2021). Berdasarkan data Badan Pertahanan Nasional (BPN) tren alih fungsi lahan pertanian di tahun 1990 mencapai 30.000 ha/tahun. Namun, pengalihan fungsi lahan pada 2011 semakin meningkat sekitar 110.000 ha/tahun dan mencapai 150.000/tahun di tahun 2019. Sementara itu, badan pusat statistika (BPS) mencatat terjadinya penurunan luas panen padi sebesar 20.610 ha atau 0,19% menjadi 10,66 juta hektar pada tahun 2020 dari sebelumnya 10,68 juta hektar di tahun 2019. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menyatakan salah satu pemicu turunnya luas panen padi adalah alih fungsi lahan[9].

Permasalahan sektor pertanian ini terjadi di Desa Wadas merupakan salah satu desa di Purwerejo yang terkenal akan produk hortikultura seperti durian, manggis, bahkan vanili serta lada. Dahulu Wadas merupakan desa yang tandus, gersang, dan tidak produktif. Namun, saat ini kondisi lahan pertanian mampu memberikan hasil yang melimpah dan masyarakat menjadi sangat sejahtera. Setiap tahun, warga desa wadas menyelenggarakan bazaar untuk menunjukkan potensi desa dan sebagai rasa syukur dengan cara mengadakan kenduri durian yang merupakan selamatan hasil bumi. Selain hasil bumi yang melimpah warga juga menjalankan usaha di bidang bidang industri kreatif berupa sablon dan ukir sandal dan hasil baazar akan disumbangkan untuk perjuangan Gempadewa.

Namun, saat ini dewa wadas sedang merasakan kecemasan dikarenkan desa wadas akan di jadikan sebagai penambangan pasir untuk pembangunan Bendungan Bener sehingga penambang akan menghancurkan kebun dan lahan petani. Kegiatan Pengerukan bukit mengakibatkan kerusakan alam dan mengakibatkan longsor yang menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak. Sehingga Semua warga desa Wadas bertekad untuk menolak penambangan pasir tersebut.

Kegiatan penambangan pasir batu menimbulkan dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya adalah meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar karena sebagian masyarakat bekerja menjadi tenaga kerja di penambangan pasir batu, dan adanya pemasukan bagi pemilik tanah yang dijual atau disewakan untuk diambil pasirnya dengan harga tinggi. Sementara dampak negatifnya adalah banyaknya pendatang yang ikut menambang sehingga dapat menimbulkan konflik. Adanya ketakutan sebagian masyarakat karena penambangan pasir yang berpotensi longsor sehingga sewaktu-waktu bisa menge-nai lahan dan pemukiman [10]).

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, baik sumberdaya alamnya baik sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable) maupun sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable). Salah satu sumber daya alam yang dimiliki adalah mineral batubara, yang termasuk dalam golongan sumber daya alam non renewable. Mineral merupakan salah satu bahan galian. Selanjutnya kegiatan pengambilan bahan galian disebut penambangan, seperti yang dijelaskan Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral bahwa “Penambangan adalah kegiatan untuk mengambil bahan galian yang dilakukan baik secara manual maupun mekanis, dari pengupasan lapisan, penambangan bahan tambang, pemuatan, hingga pengangkutan”.

Menurut Kementerian ESDM, salah satu sektor yang menyumbang devisa Negara yang dominan adalah sektor pertambangan Sektor ini menyumbang 36% dari pendapatan Negara pada tahun 2008. Oleh sebab itu keberadaan sumber daya alam ini memiliki potensi ekonomi yang harus dimanfaatkan secara optimal agar dapat mengsejahterakan kehidupan masyarakat, namun pemanfaatannnya harus menggunakan filsafah, bahwa kekayaan alam yang kita miliki akan habis dengan berjalannya waktu, padahal kekayaan itu warisan anak cucu kita yang harus dijagadan dikembangkan. Potensi pertambangan mineral yang cukup menjanjikan ditunjukkan oleh hasil penelitian Fraser institute yang menyatakan bahwa prospek mineral di Indonesia menduduki peringkat enam teratas di dunia. Indonesia menempati posisi produsen terbesar ke dua untuk komoditas timah, posisi terbesar keempat untuk komoditas tembaga, posisi kelima untuk komoditas nikel, posisi terbesar ketujuh untuk komoditas emas, dan posisi kedelapan untuk komoditas batubara. Dengan hasil penelitian tersebut, membuktikan bahwa Indonesia sudah sepantasnya dikatakan sebagai Negara yang kaya akan kekayaan dan potensi alamnya baik dari kekayaan alam yangtidak dapatdiperbaharui maupun yangdapat diperbaharui.

Proses kegiatan industri pertambangan apapun jenisnya telah memberikan dampak positif kepada kas Negara dari pajak dan royalty. Namun pada sisi lain, keberadaan industri pertambangan selam ini telah menimbulkan dampak negatif berupa pencemaran lingkungan serta pelanggaran hak-hak ekonomi, social, budaya masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah pertambangan itu. Akibatnya pemerintah tidak dapat memberikan kemakmuran bagi masyarakatnya, karena keuntungan pemerintah dari kegiatan tersebut hanya sedikit dibandingkan dengan biayasocial [11].

Aktivitas penambangan menyebabkan perubahan bentang lahan dan kualitas tanah. Struktur penutup tanah menjadi rusak karena tanah bagian atas digantikan oleh tanah lapisan bawah yang kurang subur. Demikian juga populasi hayati tanah yang ada di tanah lapisan atas menjadi terbenam, sehingga hilang atau mati dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya daya dukung tanah lapisan atas pasca penambangan untuk pertumbuhan tanaman menjadi rendah. Kegiatan penambangan akan menimbulkan alih fungsi lahan sektor pertanian, dengan ini maka luas lahan akan semakin berkurang sehingga produktivitas tanaman yang di budidayakan akan mengalami penurunan.

Aksi yang dilakukan oleh desa Wadas merupakan bentuk rasa kecewa terhadap pemerintah yang tidak rasa tidak memberikan keadilan bagi semua sektor. May day atau Hari Buruh Internasional pada tahun 2021 di tengah pademi covid-19 biasanya dijadikan sebagai momentum bagi rakyat Indonesia untuk turun kejalan meminta keadilan kepada pemerintah. Namun, pada tahun ini dilakukan aksi-aksi kecil seperti penggalangan dana untuk membantu buruh atau masyarakat yang terdampak, menyumbangkan APD kepada tim medis dan kampanye di media social. Peringan May day atau Hari Buruh Internasional kali ini, KSPI dengan melalukan kampanye di media social menyuarakan tiga isu utama yaitu mengenai tolak Omnibus Law, Stok PHK, dan liburkan buruh dengan tetap digaji atau THR penuh. Tuntutan tolak Omnibus Law diharapakan agar draft RUU Cipta Kerja dapat di Tarik dan dilakukan pembahasan ulang dengan melibatkan serikat buruh dalam merumuskan kebijakannya[12].

Pembahasan diatas menggambarkan keadaan buruh tani Indonesia yang tidak menunjukan tingkat kesejahteraannya. Buruh tani merupakan masyarakat yang berperan penting dalam memajukan sektor pertanian dan perekonomian Indonesia. Namun, tidak adanya perhatian dari pemerintah dengan itu wajar apabila masyarakat mempertanyakan kinerja pemerintah khususnya pada sektor pertanian. May day atau Hari Buruh Internasional pada tahun 2021 dijadikan momentum bagi rakyat Indonesia untuk menyampaikan aspirasi melalui aksi dengan membawa tuntutan-tuntutan untuk pemerintah.


______________

Bidang Keilmuan dan Kajian Isu

Kabinet Catra Diwangkara

BEM FP UPNVYK 2021


Contact us at :

Instagram : @agriculture_upn @bemfp_upnyk

Youtube : Agriculture UPN


ALL FOR ONE

ONE FOR ALL !!


Sumber :

1. https://formadiksi.um.ac.id/sejarah-hari-buruh-sedunia-may-day/

2.   https://www.liputan6.com/global/read/3954633/asal-usul-hari-buruh-internasional-dan-istilah-may-day

3.   https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/sejarah-hari-buruh-di-indonesia-11602/amp/#aoh=16198990689332&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

4.   https://www.berdikarionline.com/bung-karno-dan-strategi-machtsvorming/

5.   http://theicph.com/id_ID/id_ID/icph/sustainable-development-goals/

6.  https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/11/12/sektor-pertanian-paling-banyak-menyerap-tenaga-kerja-indonesia

7.    https://www.researchgate.net/publication/326123931_MARGINALISASI_BURUH_TANI_AKIBAT_ALIH_FUNGSI_LAHAN

8.    https://money.kompas.com/read/2021/03/24/090326126/potret-susutnya-lahan-pertanian-dan-profesi-petani-yang-terancam-punah?page=all

9.    https://money.kompas.com/read/2021/03/29/140755726/mentan-alih-fungsi-dari-lahan-pertanian-di-2019-capai-150000-hektar

10.  Hidayat, Agus Hadiyarto, Yudhistira, Wahyu Krisna. 2014. Kajian Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan Penambangan Pasir Di Desa Keningar Daerah Kawasan Gunung Merapi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

11.    Suriyani. 2019. Dampak Positif Aktivitas Pertambangan Nikel Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Jurusan Ilmu Administrasi Public Universitas Halu Oleo, Vol. 2 No. 1. Sulawesi Selatan.

12.    https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4999019/may-day-tanpa-demo-ini-tuntutan-buruh/2

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRESS RELEASE INAUGURASI 2024

PRESS RELEASE AGRICARE BATCH 2 2024

PRESS RELEASE STUDI BANDING & VISIT COMPANY 2024